. Jenis / Macam-macam Ikan Konsumsi Air Tawar Yang Sering Dibudidayakan. Silakan disimak selengkapnya...
  Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh  hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau. Budidaya pembesaran  ikan air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurami.  Jenis ikan tersebut banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia juga banyak  dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan nilam.
 
Berikut adalah Ikan Air Tawar Yang Sering Dibudidayakan :
 Berikut adalah Ikan Air Tawar Yang Sering Dibudidayakan :
 1. Ikan Mas / Ikan Tombro
  Pembudidayaan ikan mas relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap  perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan mas mempunyai sebutan berbeda di  tiap daerah. Ikan mas, tombro, masmasan (jawa tengah dan jawa timur),  ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat). Ikan mas cocok dikembangkan di  lingkungan tropis seperti Indonesia. Suhu ideal bagi pertumbuhannya  antara 23-30 derajat celcius. Ikan ini bisa dibudidayakan dalam kolam  tanah, kolam air deras dan jaring terapung.
  Ikan mas berbadan agak memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan ini  menyukai habitat air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di  pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600  meter dpl (di atas permukaan laut). Makanan ikan mas antara lain,  tumbuhan air, binatang renik. Makanan utamanya tumbuhan yang tumbuh di  dasar perairan.
  Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun tidak tergantung  musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk  benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakuan saat benih sudah  berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil pendederan. Pembesaran ikan mas  dilakukan 3-4 bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan  panen.Selama pembesaran ikan, diberi pakan tambahan berupa pellet.  Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore sedikit demi sedikit agar  pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam.
  2. Ikan Nila
  Ikan nila merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan  penyakitnya tidak begitu banyak dan pertumbuhannya sangat cepat. Ikan  ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan  antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana. Nila  dapat dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air tenang, kolam  air deras, dan sawah.
 
Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter dpl. Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet.
 
Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor.
 
3. Ikan Lele
 Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter dpl. Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet.
Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor.
3. Ikan Lele
 Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala pipih,  dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele dapat  hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu  deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai  alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan  rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen langsung dari udara.  Sehingga tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen.
 
Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani.Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.
 
4. Ikan Patin
 Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani.Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.
4. Ikan Patin
 Patin termasuk kelompok ikan catfish yang dapat hidup di perairan dengan  kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan  buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan  yang berukuran besar.
 
Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah (gambar 3.14). Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis) pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil.
 
Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor (pemakan daging). Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet.
 
5. Ikan Gurami
 Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah (gambar 3.14). Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis) pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil.
Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor (pemakan daging). Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet.
5. Ikan Gurami
 Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan  panjang maksimum 65 cm. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa,  Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah  yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra), dan kala  atau
kalui (Kalimantan).
 
Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.
 
Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.
 kalui (Kalimantan).
Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.
Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.
 Demikian artikel tentang Jenis / Macam-macam Ikan Konsumsi Air Tawar Yang Sering Dibudidayakan. Semoga bermanfaat... 




