Rabu, 22 April 2020

Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

Kabid Dikdas
Hewan dan tumbuhan termasuk makhluk hidup. Pelestarian hewan dan tumbuhan merupakan usaha untuk melindungi hewan dan tumbuhan agar tidak punah. Pelestarian hewan dan tumbuhan dilakukan agar manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi manusia pada saat ini dan pada saat yang akan datang. Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelestraian In Situ dan Ex situ:

Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Adapun taman nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan

Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya.

Hal itu dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun binatang, dan penangkaran.

Selain pelestarian in situ dan ex situ, kita dapat menjaga kelestarian dengan berbagai usaha. Berikut ini beberapa usaha pelestarian hewan dan tumbuhan.
  • Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan penanaman bibit tumbuhan yang sudah langka. Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk. Bibit tanaman dapat ditanam dalam program reboisasi untuk mengisi lahan yang kosong;
  • Mendirikan tempat-tempat perlindungan hewan dan tumbuhan langka. Misalnya suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, dan taman nasional. Suaka margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi hewan-hewan langka yang hidup di dalamnya. Cagar alam adalah suatu kawasan yang melindungi jenis tumbuhan langka yang hidup di dalamnya. Kebun binatang adalah suatu kawasan untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah. Kebun raya adalah suatu kawasan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan dari berbagai daerah. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem ali yang digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Tujuan pelestarian hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :
  • Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap berjalan dengan baik;
  • Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahun dan masyarakat;
  • Mememnuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat-obatan;
  • Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan adanya berbagai jenis pohon;
  • Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang

A. Hewan Yang Hampir Punah
1. Komodo
Komodo merupakan reptil tertua yang pernah ada. Tubuhnya menyerupai biawak tetapi ukurannya lebih besar. Komodo hidup di Pulau Komodo. Pulau Komodo terletak di Nusa Tenggara Timur. Agar kelestariannya terjaga, komodo harus dijaga dari ancaman yang mengganggunya. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah karena hewan ini merupakan hewan endemik. Endemik berarti, hewan ini hanya hidup di wilayah tertentu. Komodo hanya hidup di sebuah pulau yang bernama Pulau Komodo, Indonesia.
Hewan dan tumbuhan termasuk makhluk hidup Pelestarian Hewan dan Tumbuhan
2. Cendrawasih
Burung cenderawasih merupakan hewan khas Papua. Burung ini memiliki bulu dan suara yang indah. Bulunya berwarna-warni terutama pada bagian ekornya yang panjang. Sekitar 30 jenis cendrawasih terdapat di Indonesia. Sebagian besar, yaitu sebanyak 28 jenis ditemukan di Papua. Sayang, jumlahnya dari tahun ke tahun semakin berkurang. Untuk menyelamatkannya dari kepunahan, pemerintah Indonesia menetapkan cendrawasih sebagai hewan yang dilindungi.

3. Badak Jawa
Badak Jawa adalah badak bercula Badak ini dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Jawa yang tersisa terancam punah oleh perburuan. Badak diburu untuk diambil culanya. Cula badak memiliki nilai seni yang tinggi. Selain itu, kepercayaan cula badak sebagai obat tradisional juga memicu perburuan badak.

4. Orang utan
Orang utan termasuk hewan yang dilindungi. Orang utan dilindungi di Taman Nasional Gunung Leuser, Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Pusat rehabilitasi orang utan Bohorok merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Gunung Leuser. Pusat rehabilitasi ini bertujuan untuk meliarkan orang utan yang tertangkap sekaligus melestarikannya.

5. Elang Bondol
Elang Bondol termasuk hewan yang dilindungi. Elang Bondol merupakan jenis burung laut. Burung ini memiliki paruh yang bengkok, runcing, dan sangat kokoh. Elang Bondol memiliki penglihatan yang tajam. Tempat perlindungan Elang bondol terdapat di Cagar alam Pulau Rambut.Cagar alam ini terletak di gugusan Kepulauan Seribu.

6. Jalak Bali
Jalak Bali adalah burung yang dikenal karena keindahan bulu dan Suaranya Burung ini banyak ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan. Akibatnya,keberadaan Jalak Bali di alam bebas semakin langkat. Pembukaan hutan juga menyebabkan Jalak Bali kehilangan habitatnya. Oleh karena itu, Jalak Bali harus dilindungi agar tidak punah.

7. Banteng
Banteng, Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng tumbuh hingga tinggi sekitar 1,6 m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 – 810 kg – jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton – sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya.

8. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera salah satu hewan langka yang dilindungi di indonesia. Saat ini jumlahnya semakin sedikit, Keberadaannya terganggu oleh manusia yang sekarang ini sering melakukan penebangan liar dan memburunya. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat sekitar 91kg.

9. Anoa Pegunungan
Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah. Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.

10. Babirusa
Babirusa hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku.Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis.Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.

B. Tumbuhan Yang Hampir Punah
Indonesia sangat kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Namun, seiring bertambahnya waktu keberadaan atau jumlah tumbuhan yang ada di Indonesia semakin berkurang dan sedikit. Tentu jika berlangsung terus-menerus, bukan tidak mungkin suatu jenis flora atau fauna mengalami kepunahan. Beberapa penyebab kepunahan tumbuhan antara lain.
  • Penebangan. Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya.
  • Perusakan Habitat. Habitat merupakan daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan tumbuhan. Jika habitat rusak maka tumbuhan tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya.. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

Berikut ini beberapa jenis tumbuhan yang hampir punah di Indonesia.

1. Raflesia Arnoldi
Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman.

2. Bunga Bangkai Raksasa
Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. Nama bunga ini berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.

3. Kantong Semar
Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.

4. Damar
Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa mencapai 60 m dan dimeternya 2 m.

5. Cendana
Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

6. Pohon Eboni
Pohon eboni tumbuh di pedalaman hutan Indonesia, terutama di Pulau Sulawesi. Pohon eboni ini merupakan tanaman keras yang berwarna hitam. Tingginya mencapai 7–10 meter. Warna kayunya yang hitam banyak dimanfaatkan untuk ukiran, hiasan, dan patung-patung kayu. Saat ini, jumlahnya semakin berkurang. Oleh karena itu, tanaman ini perlu dilindungi.

7. Anggrek Tebu
Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.

8. Jelutung
Jelutung atau jelutong adalah spesies pohon dari subfamilia oleander. Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter sebesar 2 meter. Pohon ini tumbuh di semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra dan bagian selatan Thailand. Jelutung menghasilkan getah yang berwarna putih. Selain sebagai bahan permen karet, getah jelutung juga bisa digunakan untuk bahan perekat, vernis, ban untuk motor/mobil balap, water proofing serta sebagai bahan isolator dan barang-barang kerajinan lainnya.

9. Anggrek Hitam
Anggrek hitam adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.

Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.

10. Tengkawang
Tengkawang adalah nama buah dan pohon dari genus Shorea yang buahnya menghasilkan minyak nabati. Pohon Tengkawang hanya terdapat di pulau Kalimantan dan sebagian kecil Sumatra. Dalam bahasa Inggris, jenis tanaman langka ini dikenal sebagai Illepe Nut atau Borneo Tallow Nut. Pohon yang terdiri atas belasan spesies (13 diantaranya dilindungi dari kepunahan) ini menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Barat.